Senin, 28 Oktober 2013

SEBUAH RENUNGAN NASIONALISME PEMUDA


Kawan, coba kita berhenti sejenak dari lari kita, coba kita fikirkan sedetik dari penat kita, dan coba kita renungkan, apa sebenarnya hidup itu ? mengapa negeri kita seperti ini, padahal kita tahu, kita hidup dinegeri yang besar, kaya, dan ramah. Mengapa kita masih tertancap pada kediaman dengan kondisi negeri kita, Indonesia kita. Negeri yang besar ini masih dianggap kecil, negeri yang kaya ini masih terus miskin, negeri yang ramah ini masih tetap kacau. Negeri Bhineka Tunggal Ika ini tidak punya malu. Apakah belum cukup apa yang diberikan Tuhan ? mengapa pemerintah kita tidak amanah ? mengapa masyarakat kita, kian hari kian tidak punya jatidiri ? mengapa anak cucu kita masih tidak bersekolah, buruk kesehatannya, dan kita acuh tak acuh dengan ini ? mengapa berbagai musibah sering kita temui ? adakah harapan dan asa di negeri ini untuk bangkit ?

Apakah kau tahu, kawan ? kita terlampau bangga pada korupsi yang merupakan prestasi besar kita, padahal ia sangat kita benci. Kita terlampau tenggelam dalam kehidupan hedonisme, padahal ia merugikan kita. Kita terlampau ramah pada orang jahat yang ingin menguasai negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Lantas, tidakkah cukup Tuhan memperingatkan kita ? apakah kita tidak sadar bahwa kita dalam fase apa yang kita sebut dengan ujian. Adakah yang bisa mengambil pelajaran ? nampaknya nyaris mustahil kawan, kita temui orang yang bisa kita percayakan. Apakah kita akan seperti ini selamanya ?

Saya sering mendengar hutan kita merupakan hutan tropis terbesar didunia, garis pantai kita merupakan garis pantai terpanjang didunia, emas kita merupakan emas dengan kualitas terbaik didunia, gas alam kita merupakan salah satu gas alam terbesar didunia, batubara kita masuk dalam batubara terbesar didunia, budaya kita merupakan budaya dengan kuantitas terbanyak didunia, penduduk kita terbesar ke-4 didunia, luas negara kita terbesar di ASEAN, letak geografis kita sangat strategis, dan kita memiliki pulau terbanyak didunia. Tapi kawan, agaknya pendengaran itu dapat ditutupi oleh keadaan bangsa kita sekarang.

Mengapa kita diam kawan, banyak yang sebenarnya harus kita lakukan. Apakah kita pantas disebut sebagai kaum terpelajar ? apakah kita senang dengan Indonesia seperti ini. Indonesia yang dahulu rakyatnya bersedia menumpahkan darahnya, mengapa sekarang rakyatnya berebutan untuk menjualnya ? Indonesia yang dulunya disegani karena kebesaran pemimpinya, mengapa sekarang tertunduk malu karena perbuatan bejat pemimpinnya. Indonesia yang dulunya negara besar, namun sekarang tidak mampu berbuat apa-apa tatkala bangsa ini dirong-rong bangsa lain. Kemanakah Soekarno-Soekarno muda itu ? kemanakah Natsir-Natsir muda itu ? apakah rahim bangsa ini telah mandul dalam melahirkan tokoh-tokoh muda seperti mereka ? teriaklah kawan ! buang egomu teriakanlah ! KEMBALIKAN INDONESIA PADAKU !

Kawanku, coba kita beranikan diri dengan besikap. Kalahkanlah kemampuan dengan kemauan. Karena sungguh, kemauan adalah pondasi dalam kita. Mantapkanlah langkah kita dengan ketegapan. Karena ketegapan merupakan senjata yang ditakuti musuh. Berubahlah, karena perubahan adalah keniscayaan. Optimislah bahwa gerakan yang kita bangun, adalah gerakan yang akan merubah keadaan yang menghinakan ini. Sampaikanlah kebenaran walau satu kata. Kalau bukan kita siapa lagi yang seperti ini.

Cukuplah, kita bermewah-mewah dengan kehidupan. Jangan sampai kita menjadi kera yang bergelantungan di sebuah pohon. Ketika angin besar ia tidak jatuh karena semakin erat pegangan tangannya, akan tetapi manakala ada angin sepoi-sepoi ia jatuh karena tertidur. Biarkan kita mengubah lingkungan laksana serbuk kopi mengubah air. Ukirlah sejarah dengan almamatermu. Lepaskanlah pikiran cerdasmu. Dan tunjukkan bahwa kita merupakan aliansi strategis dalam perubahan.

Maukkah kalian, saya tunjukkan suatu bangsa yang maju ? bangsa yang maju adalah bangsa malu apabila ada satu rakyatnya yang tertindas, bangsa yang maju adalah bangsa yang pemimpinnya mencintai rakyatnya dan rakyatnya mencintai pemimpinnya. Bangsa itu sangat dekat dengan kita karena ia adalah Indonesia. Negeri ini membutuhkan pemimpin sejati. Dan tahukah kawan pemimpin sejati itu siapa ? pemimpin sejati itu adalah kalian. Pemimpin sejati itu adalah pemuda yang terus bergerak memanfaatkan momentum kepemimpinannya. Jadilah orang besar, karena orang besar lahir dari pekerjaan-pekerjaan besar. Tahukah kawan ? pekerjaan-pekerjaan besar itu lahir dari pemikiran-pemikiran besar. Tahukan kawan ? pemikiran-pemikiran besar itu lahir dari mimpi-mimpi besar. Kesuksesan besar itulah yang akan didapatkan oleh orang-orang besar. Dan kesuksesan besar hanya milik ia, yang menyandarkan pada Yang Maha Besar.

Jangan jadi seorang pecundang, yang kalah dalam peperangan. Jangan berdiam diri. Sekali lagi, bangsa ini membutuhkan kalian, apakah kalian sadar ? tidak ada kata terlambat dalam kebaikan. Mari, singsingkan lengan bajumu, azzamkan tekadmu, dan bergeraklah membawa perubahan dan teriakan pula HIDUP MAHASISWA ! HIDUP MAHASISWA INDONESIA !