1. China
Estimasi PDB: US$ 53,8 triliun
Ekonomi China diprediksi akan melampaui Amerika Serikat (AS) pada beberapa dekade mendatang. Dari posisi kedua saat ini, China akan menempati peringkat teratas sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Ekonomi China diprediksi akan melampaui Amerika Serikat (AS) pada beberapa dekade mendatang. Dari posisi kedua saat ini, China akan menempati peringkat teratas sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Setelah
perang dunia kedua, China menerapkan sistem pemerintahan komunis yang
mengadopsi model Uni Soviet untuk sistem perekonomiannya. Sebelum
menginjak tahun 1990-an, China mulai menunjukkan pertumbuhannya.
Semua
pertumbuhan tersebut berkat pemerintahnya yang secara berkelanjutan
membuka kawasan-kawasan industrialisasi baru. Kondisi tersebut
mengundang banyak investasi asing yang membuat China memasuki milenium baru.
China
terus membangun hubungan perdagangan yang kuat baik dengan negara maju
maupun berkembang. Saat ini, hubungan perdagangan paling erat terjalin
dengan Kanada.
Selain itu, China juga mengingat banyak hubungan ekonomi dengan Afrika dan Asia. Negara Tirai Bambu ini akan menjadi pusat perhatian pada 2030.
2. Amerika Serikat
Estimasi PDB: US$ 38,5 triliun
Selama empat tahun berturut-turut, AS terus menempati posisi pertama sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Paska
perang dunia kedua, ekonomi sebagia besar negara-negara Eropa
khsususnya, Inggris, Jerman dan Prancis berantakan. AS datang mengisi
kekosongan perekonomian tersebut.
Meski demikian, dalam beberapa
tahun terakhir, AS terus menerima banyak tantangan akibat pertumbuhan
ekonomi Eropa, China, India dan sejumlah organisasi ekonomi di Asia,
Amerika Selatan serta Afrika.
Tak diragukan lagi, AS menikmati
banyak keuntungan dari peningkatan kesejahteraan global. Akan tetapi, AS
masih mengalami krisis finansial, kenaikan utang dan persaingan yang
lebih ketat.
Selain itu, AS juga sempat mengalami ganjalan perekonomian yang membuat PDB nya turun pada 2030.
3. India
Estimasi PDB: US$ 15 triliun
Saat ini, India memang masih berada di posisi ketiga sebagai negara
dengan perkonomian terbesar di Asia. Namun berkat populasinya yang
besar dan hubungannya yang baik dengan negara-negara baik, India bisa
terus melakukan pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan.
Bahkan pertumbuhan masyarakat menengah ke atas terus meningkat. Kondisi tersebut membuat India memiliki pijakan yang kuat untuk memimpin ekonomi di dunia. Terlebih lagi di topang industri-industri yang terus berkembang.
5. Jepang
Estimasi PDB: US$ 9,3 triliun
Jepang merupakan salah satu negara paling maju dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia.Peningkatan tersebut banyak ditopang sektor teknologi.
Kerjasama bisnis yang dilakukannya mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat. Jepang juga tercatat memiliki hubungan dagang yang baik dengan negara-negara di kawasan pasifik dan dunia barat.
Di posisinya saat ini,
meski mendapat pengaruh negatif dari ekonomi AS, Jepang tetap mampu
menunjukkan kehebatannya. Terlebih lagi, saat ini, banyak penduduk
Jepang yang haus akan barang-barang mewah.
5. Jerman
Estimasi PDB: US$ 7,4 triliun
Jerman merupakan salah satu negara
terkuat yang berhasil lolos dari krisis finansial global. Pada 2008,
Jerman tercatat memiliki sedikit utang dan mampu menyediakan lebih
banyak lowongan pekerjaan bagi para rakyatnya.
Jerman berhasil memiliki sistem pendidikan yang melahirkan banyak tenaga kerja ahli di bidang industri. Hingga saat ini, Jerman tetap menjadi negara dengan perekonomian tertinggi di kawasan Eropa.
Seperti
Prancis dan Inggris, Jerman dinilai dapat menumbuhkan ekonominya dengan
baik dalam beberapa dekade ke depan. Ditopan dengan jumlah penduduknya
yang semakin besar, Jerman diprediksi mampu menempati posisi ke-5 dunia.
(Sis/Nrm)
6. Brazil
Estimasi PDB: US$ 6,3 triliun
Ekonomi Brasil banyak memperoleh
keuntungan dari jumlah populasi yang besar, basis industri yang kuat
serta pesatnya peningkatan penduduk kelas menengah ke atas.
Meski
sempat terpuruk dan terjebak dalam ekonomi yang penuh korupsi, akhirnya
Brasil berhasil lolos setelah menerapkan sejumlah reformasi.
Saat
ini perubahan tersebut membuat Brasil terbiasa dengan perdagangan
bebas, hubungan perdagangan yang kuat dan peningkatan investasi asing.
Semua berjat pertumbuhan tingkat pendidikan dan pengembangan teknologi.
Kondisi
tersebut telah membantu Brasil bangkit dari kemungkinan terburuk krisis
finansial global. Kombinasi industri jasa dan tingkat tenaga kerja yang
baik berhasil memulihkan ekonominya dengan sangat baik dan terhitung
pesat.
7. Inggris
Estimasi PDB: US$ 5,8 triliun
Ekonomi
Inggris sangat tergantung pada industri pelayanan dan jasa serta sektor
keuangan lainnya. Sebagai hasilnya, pemulihan ekonomi Inggris paska
diterpa krisis finansial global sangat lamban.
Untungnya, keputusan Inggris menolak menggunakan mata uang euro
membuatnya tidak terkena dampak terlalu parah saat Eropa mengalami
krisis. Inggris lebih memilih mendorong modal finansialnya di berbagai negara di dunia.
8. Prancis
Estimasi PDB: US$ 5,7 triliun
Meski Eropa menerima hantaman
keras paska krisis finansial, tetapi Prancis hanya menerima sedikit
pengaruhnya. Prancis terus melanjutkan hubungan dagang yang baik dengan
berbagai negara di dunia.
Beberapa
kesepakatan ekspor hebat seperti mesin dan kimia terus dikembangkan
negara asal Eropa tersebut. Meski demikian, agrikultur dan pariwisata
memainkan peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi Eropa.
Mengingat fokusnya bukan di bidang teknologi dan industri,
Prancis sering dianggap sebagai negara dengan daya saing yang lemah.
Faktanya, Prancis diprediksi menjadi salah satu negara yang memimpin
ekonomi dunia di masa depan.
9. Indonesia
Estimasi PDB: US$ 4,7 triliun
Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara serta pemilik banyak sekali Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Nasionalisasi perusahaan ini merupakan hasil dari reformasi besar-besaran saat bangkit dari krisis finansial Asia pada 1997.
Saat
itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling
besar. Meski demikian, Indonesia terus bangkit dan melewati India sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia.
Tren
peningkatan ekonomi tersebut terus terjadi seiring dengan pergantian
regurlasi. Tak hanya itu, Indonesia juga secara berkelanjutan
memodernisasi industri minyak gas dan mineral. Semua komoditas tambang tersebut membuat banyak negara maju tergoda.
Dengan kekuatannya tersebut, tak heran jika Indonesia diprediksi menjadi salah satu pemegang 10 ekonomi terbesar di dunia.
10. Rusia
Estimasi PDB: 4,6 Triliun
Rusia saat ini berada di posisi ke-8 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sayangnya Rusia diprediksi turun dua peringkat ke posisi 10 dalam dua dekade ke depan.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebanyakan industri Rusia dibuka untuk para investor swasta kecuali sektor pertahanan dan negeri.
Berkat kuatnya industri-industri tersebut, Rusia berhasil pulih dengan baik dari krisis finansial global. Namun meski menjadi produsen minyak dan energi dalam jumlah besar, ekonominya tak mampu bertahan di level yang sama. Alasannya adalah adanya peningkatan permintaan vodka cocktail yang menjadi salah satu produk andalannya.
Sumber: liputan6.com
Rusia saat ini berada di posisi ke-8 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sayangnya Rusia diprediksi turun dua peringkat ke posisi 10 dalam dua dekade ke depan.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebanyakan industri Rusia dibuka untuk para investor swasta kecuali sektor pertahanan dan negeri.
Berkat kuatnya industri-industri tersebut, Rusia berhasil pulih dengan baik dari krisis finansial global. Namun meski menjadi produsen minyak dan energi dalam jumlah besar, ekonominya tak mampu bertahan di level yang sama. Alasannya adalah adanya peningkatan permintaan vodka cocktail yang menjadi salah satu produk andalannya.
Sumber: liputan6.com